Bahan Bakar Gasohol (Premium-Bioetanol) dari Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan Pretreatment Lignocellulotic Material dan Fermentasi

Suprianto, Teguh (2016) Bahan Bakar Gasohol (Premium-Bioetanol) dari Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan Pretreatment Lignocellulotic Material dan Fermentasi. Project Report. Politeknik Negeri Banjarmasin, Banjarmasin.

[img] Text
4. Laporan Akhir Bio Etanol 2016.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (1MB)

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk menjadi salah satu faktor pemicu peningkatan terhadap permintaan energi, baik untuk keperluan rumah tangga, maupun untuk industri dan transportasi. Peningkatan permintaan energi menyebabkan menipisnya sumber cadangan minyak dunia serta permasalahan emisi dari bahan bakar fosil memberikan tekanan pada setiap negara untuk segera memproduksi dan menggunakan energy terbarukan, salah satu energi terbarukan yang sedang dikembangkan adalah energi yang berasal dari biomassa yakni bioetanol. Bioetanol memiliki karakteristik yang lebih baik dibandingkan dengan bensin berbasis petrochemical. Keunggulan bioetanol dibandingkan dengan bahan bakar nabati lain (biodiesel) adalah titik didihnya rendah (78ᵒC) berada pada rentang titik didih bahan bakar bensin (30–225ᵒC) (Brown, 2003); dapat dicampurkan pemakaiannya dengan bahan bakar bensin yang biasa disebut gasohol hingga 10% tanpa modifikasi mesin dan berkontribusi pada pengurangan kadar gas CO2 dan emisi lainnya. Konversi bahan lignoselulosa menjadi bioetanol mendapat perhatian penting karena bioetanol dapat digunakan sebagai bahan bakar. Salah satu kendala dalam konversi ke bioetanol adalah Lignoselulosa merupakan bahan yang amat rapat, sehingga pada kondisi biasa bersifat inert dan tak bisa ditembus air, bahkan enzim sehingga diperlukan suatu pretreatment untuk membuka struktur rapat dari bahan lignoselulosa agar air dan enzim selulosa dapat mencapai selulosa sehingga bioetanol yang dihasilkan memiliki kualitas yang tinggi. Dalam penelitian ini dilakukan percobaan pretreatment. Salah satu pretreatment yakni dengan menggunakan larutan encer asam kuat (chemical pretreatment material), dalam hal ini H2SO4. Setelah itu dilakukan fermentasi selama 32, 41, 48, 55 dan 62 hari. Hasil fermentasi kemudian didestilasi untuk menghasilkan etanol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama masa fermentasi maka akan semakin sedikit volume hasil destilasi yang dihasilkan. Hasil terbaik diperoleh pada fermentasi 41 hari.

Item Type: Monograph (Project Report)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA349 Mechanics of engineering. Applied mechanics
Divisions: Jurusan Teknik Mesin > D3 Alat Berat
Depositing User: Dr. Teguh Suprianto
Date Deposited: 13 Jan 2022 01:08
Last Modified: 13 Jan 2022 01:08
URI: http://repository.poliban.ac.id/id/eprint/877

Actions (login required)

View Item View Item